3.10.06

Suatu senja di depan gerbang coklat

hari itu adalah hari ulang tahunmu, senja datang langit mulai menguning, kulangkahkan kakiku dengan sebuah kado di tas abu-abu ku. ah!, "akhirnya aku sampai.." seruku dalam hati. ku tekan bel di sisi gerbang coklat itu. tak lama kemudian sosok yang ku tunggu-tunggu itu muncul. tersirat rasa sedih di wajahnya tak selayaknya seperti paras cerah ceria bahagia seseorang di hari ulang tahunnya. seperti biasa, basa basi membuka pembicaraan kita di depan gerbang itu . akan tetapi rasa penasaran dalam hatiku tak kuasa ku bendung. "kenapa kamu hari ini?" tanyaku. ia terdiam sejenak dan melempar pandangannya dari wajahku. oh Tuhan, ia menangis! di hari ulang tahunnya ia menangis. menangis bukan karena terharu bahagia. sekitar 15 menit kita terdiam sementara aku terus bertanya-tanya dalam benak ku, suara motor memecah kebisuan ku. masih di depan gerbang coklat itu, hati kecilku sadar bahwa saat itu ia tak menginginkanku ada disitu. ku dekati dirinya, kuseka air mata dari pipinya dengan ibu jariku. "sudah.." seru ku kepadanya sambil merogoh tas abu-abu aku mengambil sebungkus kado yang telah kusiapkan dua hari sebelum hari ulang tahunnya. "happy b`day!" seraya menyodorkan kado itu kepadanya. "thank`s!" dengan tatap penuh bilur-bilur air mata ia memaksa untuk tersenyum seiring dengan suara berat yang keluar dari mulutnya. setelah itu aku pamit. dengan berjuta-juta tanya menggelanyut di kepala dan rasa terpaksa mencekik ego ku, kulangkahkan kembali tubuhku ke peraduanku.

...senja itu, ternyata adalah hari terakhirku berdiri di depan gerbang coklat itu

sudah lama tak mendengar kabar mu. padahal kita memandang bulan yang sama di waktu malam. tapak-tapak jejak langkahmu pun masih terpeta di jalan yang kususuri. apa kabarmu sekarang? sungguh aku benar-benar tak tahu. aku kehilangan jejak langkahmu sejak senja di depan gerbang coklat itu.

ku harap kau bahagia sekarang, semoga kau baik-baik saja di seberang hening yang memisahkan kita. terima kasih telah menjadi bagian dari hari-hariku yang dulu.

someday..., aku pasti bertemu dengan mu. saat itu kita akan bebas bercerita, tertawa, mencela, juga memilih jalan kita masing-masing....

tanpa kebisuan,
tanpa kesedihan,
tanpa air mata,
seperti senja sialan itu, di depan gerbang coklat.....


Bandung, 19-28 jan 2005

0 comments:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes